Nice Home Work #3
Memulai Peradaban Dari Dalam Rumah
“Everyone needs a house to live in, but a supportive family is what builds a home.” » Anthony Liccione
Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Sepenggal ilmu dari prrkuliahan minggu ini... Mengenai "Memulai Peradaban Dari Dalam Rumah".
Dan Nice Home Work #3 kali ini, saya akan mencoba menuliskan jawaban dari tugas yang diberikan...
Ketika mendapatkan tugas nhw ke-3 dan membaca poin A mengenai jatuh cinta kembali kepada suami dan buatlah surat cinta untuknya.. sebetulnya hati ini udah mulai deg2an nggak karuan.. karena saya bukan tipe romantis tukang bikin kata2 puitis.. hahaha
Apalagi suami, tipe manusia yang bener2 "lempeng" yang sangaaat langka mengungkapkan apa isi hati nya apalagi itu soal cinta.. dan mesra2an.. Beliau tipe orang yang lebih banyak melakukan dengan tindakan langsung, seperti misal membantu pekerjaan RT, menjaga anak2, mengajak jalan, membelai, memeluk.. kadang memasak sesekali..
Jadi terbayanglah sudah apa yang akan jadi balasan suratku kan.. hahahah
Kemarin, saya kirimkan juga surat cinta yang sudah saya tulis sebegitu rupanya :))
Kemudian balasan nya hanyalah emoticon 😘😘😘😘
Hahahahaha cukup menggambarkan seperti apa suamiku.. sebetulnya agak sedikit kecewa, karena berharap kali ini suami minimal membalas surat nya dengan kalimat.. atau mungkin beberapa kata2 singkat.. tapi teteep tidak ada.. hahahaha
Sore ketika bertemu, beliau seperti biasa mengecup kening, tapi dengan pelukan yang lebih erat dan senyuman yang terlihat lebih manis..
Hehehe
Pada poin B adalah melihat potensi kekuatan diri anak2 kita..
Saya mempunyai 2 orang anak.. Putra dan Putri.. Anak pertama saya..Abang (biasa kami panggil begitu) usianya belum genap 6 tahun.. bulan ini tepat 5 tahun 6 bulan.. Abang, adalah anak dengan tipe belajar kinestetik, dia tidak bisa duduk diam, tangan nya akan terus bergerak memainkan apa saja.. Abang lebih senang bermain di luar ruangan, bersepada, berlari, berenang... abang pun tipe anak yang kreatif.. dia senang membuat sesuatu dari kardus, kertas, apa saja yang menurutnya bisa dia ubah menjadi sesuatu yang menarik.. Abang pun suka menggambar, dan dia adalah anak yang sensitif.. perasa sekali.. tetapi juga sulit untuk mengungkapkan perasaannya.. namun, ketika suasana hati nya sedih.. dia akan menggambar..
Abang tipe anak yang analisis.. dia akan diam dan memperhatikan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam nya.. sebagai contoh, ketika bertemu teman baru, dia cenderung diam (sampai terkadang banyak yang bilang anak nya pemalu, tapi menurutku bukan pemalu.. dia hanya diam sementara untuk menganalisis dan melihat suasana) namun setelah beberapa waktu, dia akan menjadi favorit teman baru nya.. karena abang termasuk anak yang menyenangkan..
Abang tidak pernah menjadi wakil dari sekolah untuk mengikuti kejuaraan atau lomba apapun.. Duluuu, saya sempat sedih, dan bertanya-tanya.. kenapa ya anak saya sepertinya tidak unggul dalam persaingan..
Tapi sekarang saya lebih bisa membuka diri, lebih santai.. karena pada dasarnya setiap anak itu unik.. abang mungkin tidak pernah menjadi wakil sekolah dalam kejuaraan.. Tapi abang adalah anak yang selalu senang membantu saya dalam pekerjaan rumah, selalu senang menjaga dan mangajak bermain adiknya..
Perhatian nya ketika saya merasa sedih, atau ketika saya dan suami sedang berselisih dan terlihat diam tidak saling menyapa, maka abanglah yg menjadi penengah kami. Pernah suatu waktu, saya sedang berselisih dengan suami, saya diam.. suami diam.. (kami memang sepakat tidak membawa pertengakarn didepan anak2..) Abang, tiba-tiba mendatangi saya.. "Bubu, nggak boleh gitu sama ayah.. Bubu harus senyum.. Bubu harus minta maaf sama ayah.."
Abang... itulah dia.. anak sulungku..
Namun, karena sifat sensitif dan perasanya ini, saya terkadang harus lebih berhati-hati ketika mengajaknya bicara heart to heart saat dia terlihat tidak ceria.. saat dia terlihat murung dan sedih..
Adiknya masih berusia 23 bulan, masih sulit melihat potensinya.. Pada usianya dia masih lebih banyak meniru kakak nya.. Hanya saja Dede (kami menyebutnya begitu) terlihat lebih terbuka daripada abang, dia akan lebih mudah berbaur dengan orang lain.. kemampuannya bicara dan bernyanyi di usianya yang belum genap 2 tahun, kadang membuat saya terkagum kagum..
Selanjutnya, poin C adalah mencari kekuatan potensi diri saya sendiri.. Bagian ini saya merasa masih belum menemukan kalimat yang tepat untuk menjabarkan nya..
Saya adalah tipe yang mudah bersosialisasi dengan siapapun, caring (penyayang), suka sekali berbagi dan menolong orang lain, saya gemar crafting, dan fotografi, saya juga suka membaca tapi tidak begitu suka menulis hehehe
Allah memang Maha Baik dan Maha Adil, Dia lah sebaik-baiknya perencana.. Saya adalah tipe yang vokal, saya selalu berapi-api dan bersemangat dalam bebagai macam hal, Namun saya juga ceroboh, terkadang bertindak spontan pada saat itu juga. Sementara suami adalah tipe pendiam, perencana yang handal, segala sesuatunya terukur, rapi dan tenang.. kami memang saling melengkapi.. Diawal pernikahan, saya merasa tidak pernah cocok dengan suami.. Hobi kami benar2 berbeda, kesukaan kami berbeda pula.. Tapi itulah, Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi memberikan apa yang kita butuhkan..
Anak-anak saya adalah tipe anak-anak yang aktif, suka menolong, penyayang.. mereka mewarisi kedua sifat ibu dan ayahnya..
Allah Maha Baik, saya yakin dengan potensi yang saya miliki, saya bisa menjadi ibu dan istri yang baik untuk suami dan anak-anak saya..
Menjawab pertanyaan pada poin D..
Saya baru saja tersadar, keluarga kami ditempatkan di lingkungan ini pun ternyata mempunyai alasan, dengan keberagaman agama, suku bangsa yang tinggal d lingkungan ini, saya menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan yang ada, saya lebih menghormati orang lain, saya lebih empati terhadap orang lain. Warga disini 50% nya adalah non muslim tionghoa, tetapi mereka semua sangat menghormati muslim dan pribumi, kami cukup berbaur. Walaupun nonmuslim, mereka banyak membantu tetangga nya ketika ada yang membutuhkan.
Tidak pernah ada yang sia-sia didunia ini, Allah sudah menciptakan kita dengan sempurna.. Maka bersungguh-sungguhlah kita dalam menjalani nya..
Comments
Post a Comment